Postingan

Lagi - lagi tak bisa apa - apa

Sepasang bola mata indah menatap mu, Dari kejauhan Dan berharap dekat... denganmu Namun... Dia tak akan bisa Seperti yang kau ketahui, dia hanya akan membakar dirinya sendiri Menyakiti dirinya dan lalu mati Beribu mata berebut untuk melihat mu Beribu makhluk menantimu Kau matahari! Dia masih mencintai mu Masih mencintai dalam diam Dan masih tak bisa apa-apa

apa dan mengapa

kau... apa yang kau harapkan dari manusia? hanya secuil belas kasih yang terbatas itu yang kau dapat dari mereka dan terkadang semua itu hanya tipuan kau... mengapa tak berharap kepada pemilik alam ini? mengapa tak berharap kepada sang pembolak-balik hati? mengapa tak berharap kepada sang bijaksana? mengapa tak berharap kepada sang Ilahi? kau tentu dapat merasakannya, berlimpah belas kasih, ketenangan hati, kenikmatan hidup apalagi MKW, sudah saatnya untuk kembali berlutut kehadapannya.

Kau

Siapakah kau yang berdiri disana Siapakah kau yang menyapaku hari ini Siapakah kau sebenarnya? Kau bukanlah mentari ku, Bukan hujan ku, bahkan tidak untuk bayanganku Hanya saja... siapakah kau membuat ku tersenyum kikuk? 22 November 2017,  pertemuan singkat tak terduga dan... membahagiakan(?) MKW

C.I.N.T.A.

Alam kembali menjatuhkan airnya Matahari kembali hilang terlumat rembulan Langit biru bergantian dengan gelapnya malam ditemani dengan indahnya taburan bintang Kembali terhanyut, Kembali tersesat Tak tahu untuk siapa, Jangan tanya mengapa Dia datang  dengan sejuta kejutan Kembali datang dengan sejuta harapan Maulidina/ Bersiap menyapa bulan sebelas                                       

Cinta Manusia

Dia manusia. Tanpa kekuatan luar biasa. Dia manusia. Rapuh dan goyah. Dia manusia. Yang hanya ada cinta di jiwanya. Setiap saat dia sakit. Setiap saat dia terluka. Dan dia tetap setia mengharapkannya. Dia suka dengan kehangatannya. oh tidak. Dia tidak suka. Dia... hanya mencintainya. Mencitai segala yang ada pada 'dia' Mencintai pancaran sinarnya. Mencintai keindahannya. Dia... manusia biasa. Dan telah salah menitipkan hatinya. Setiap saar hanya bisa berharap, menjadi langit. Langit yang selalu bersama 'dia' Ya! 'dia' adalah mentari. Mentarinya. Mentari yang mencuri semua pandangan manusia. Mentari yang selalu diharapkan semua orang. Dia, manusia biasa yang mencintai mentari. Mencintai dalam diam. Dan tak bisa apa - apa. 2017, 11 September perasaan yang telah lama terpendam, dan akhirnya terungkap.

Hujan

Gambar
Buliran air langit telah terjun. Membasahi seluruh penduduk bumi. Mengingatkan semua peristiwa. Menangis, tertawa, bersatu dan berpisah. Kenangan itu berputar layaknya pertunjukan drama. Kebahagiaan berubah sedih pada saat itu juga. Hujan Pada detik itu juga, ratusan orang bersedih akan kenangan yang dibawanya. Hujan Pada detik itu juga, ribuan air mata manusia jatuh sia - sia. Hujan. Air pembawa segala perasaan yang sempat terlupakan.         -200616 / ketika hujan turun di   pertengahan juni.